Agar kita memahami pembagian suku banyak oleh bentuk
kuadrat, pelajarilah
contoh soal berikut.
Contoh soal
Tentukanlah hasil bagi dan sisa pembagian jika:
1. 3x4 + 4x3 – 5x2
– 2x + 5 dibagi (x2 + 2x
+ 3)
2. 2x3 + x2 + 5x – 1 dibagi (x2
– 1)
Penyelesaian
1. 3x4+ 4x3– 5x2
– 2x + 5 dibagi (x2 + 2x
+ 3)
Karena x2 + 2x + 3 tidak
dapat difaktorkan, maka dilakukan pembagian biasa
(cara susun).
Jadi, 3x2 – 2x – 10
merupakan hasil bagi dan 24x + 35 merupakan
sisa
pembagian.
2. 2x3 + x2 + 5x
– 1 dibagi (x2 – 1)
Karena (x2 – 1) dapat difaktorkan
menjadi (x + 1)(x – 1), maka pembagian
tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara.
a.
Cara susun
Jadi, (2x + 1) merupakan hasil bagi dan 7x
merupakan sisa pembagian.
D.
Teorema
Sisa
Teorema Sisa 1: Jika suku banyak f(x)
dibagi (x – k), maka sisa pembagiannya
adalah f(k).
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema
tersebut, perhatikanlah contoh
berikut ini.
Contoh soal
Tentukanlah sisa pembagian dari f(x)
= x3+ 4x2+ 6x
+ 5 dibagi (x + 2).
Penyelesaian
Cara 1: Cara biasa
f(x)
= x3 + 4x2 + 6x
+ 5
f(–2)
= (–2)3 + 4 .(–2)2 + 6 .(–2)
+ 5
= –8 + 4 .4 – 12 + 5
= –8 + 16 – 12 + 5
= 1
Jadi, sisa pembagiannya 1.
Cara 2: Sintetik (Horner)
Jadi, sisa pembagiannya 1.
Teorema Sisa 2 : Jika suku banyak f(x)
dibagi (ax + b), maka sisa pembagiannya
adalah f(b/a)
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema
tersebut, perhatikanlah contoh
berikut ini.
Contoh soal
Tentukan sisa pembagian dari f(x) = 5x3
+ 21x2 + 9x – 1 dibagi (5x +
1).
Penyelesaian
Teorema Sisa 3:
Jika suatu suku banyak f(x) dibagi (x
– a)(x – b), maka sisanya
adalah px + q di mana f(a)
= pa + q dan f(b) =
pb + q.
Untuk lebih memahami mengenai penerapan teorema
tersebut, perhatikanlah contoh
soal berikut ini.
Contoh soal
Jika f(x) = x3 – 2x2 + 3x
– 1 dibagi x2 + x – 2, tentukanlah
sisa pembagiannya.
Penyelesaian
Pada f(x) = x3 – 2x2 + 3x
– 1 dibagi x2 + x – 2, bentuk x2
+ x – 2 dapat difaktorkan
menjadi (x + 2)(x – 1). Berdasarkan
teorema sisa 3, maka dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut.
(x + 2)(x – 1)
Û(x
– (–2))(x – 1)
maka nilai a = –2 dan b = 1.
f
(a) = pa + q
f
(–2)= –2p + q
(–2)3 – 2 (–2)2 + 3 (–2) – 1 = –2p + q
–8 – 8 – 6 – 1 = –2p + q
–23 = –2p + q ……… (1)
f
(b) = pb + q
f
(1) = p + q
13 – 2 . 12 + 3 . 1 – 1 = p + q
1 – 2 + 3 – 1 = p + q
1 = p + q ……… (2)
Nilai p dapat dicari dengan mengeliminasi
q dari persamaan (1) dan (2).
Nilai p disubtitusikan ke persamaan (2).
p + q
= 1
8 + q = 1
q
= –7
Jadi, sisa pembagiannya = px + q
= 8x – 7
E.
Teorema Faktor
Teorema faktor dapat digunakan untuk menentukan
faktor linear dari suku banyak.
Perhatikan teorema faktor berikut ini.
Jika f(x) suatu suku banyak, maka (x
– k) merupakan faktor dari f(x)
jika dan
hanya jika f(x) = 0.
Untuk lebih memahami penggunaan teorema faktor,
pelajarilah contoh soal berikut ini.
Contoh soal
Tentukanlah faktor-faktor dari:
1. x3 – 2x2 – x + 2
2. 2x3 + 7x2 + 2x – 3
Penyelesaian
1. Jika (x – k) merupakan faktor suku
banyak x3 – 2x2 – x + 2, maka k
merupakan pembagi dari 2, yaitu ± 1 dan ± 2.
Kemudian, dicoba nilai-nilai tersebut.
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x
– 1).
x2
– 2x2 – x + 2 = (x –
1)(x2 – x – 2)
= (x – 1)(x – 2) (x + 1)
Jadi,faktor-faktornya adalah (x – 1)(x
– 2)(x + 1).
2. Jika (x – k) merupakan faktor suku
banyak 2x3 + 7x2
+ 2x – 3, maka k merupakan pembagi dari 3,
yaitu ± 1 dan ± 3. Kemudian, dicoba
Misalkan, dicoba cara Horner dengan pembagi (x
+ 1).
2x3 + 7x2 + 2x
– 3 = (x + 1)(2x2 + 5x
– 3)
= (x + 1)(x + 3)(2x – 1)
Jadi, faktor-faktornya adalah (x + 1)(x
+ 3)(2x – 1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar